Aku berbisik dari ruang hati, aku berlagu dari kotak jiwa, aku meriwayat dari lembar sejarah, aku berpesan dari corong insan, aku berkasih dari naluri, aku merintih dari hujung doa, aku bukan sesiapa, cuma seorang insan yg mohon dicinta pada landas bahagia dan setia...aku sekadar Wanita , sebahagian tulang rusuk Adam, Yg dekat di jiwa untuk dicinta dan dekat dihati untuk dikasihi ....

Saat Terakhir Jasad di Dunia...


 

untuk merenungkan indahnya malam pertama,
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata,
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa,
Justeru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut..

Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara,
Hari itu... mempelai sangat dimanjakan
Mandipun...harus dimandikan
Seluruh badan Kita terbuka....
Tak ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak ada sedikitpun rasa malu...

Seluruh badan digosok dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang-lubang itupun ditutupi kapas putih...
Itulah sosok badan Kita....
Itulah jasad Kita waktu itu..

Setelah dimandikan..,
Kitapun dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu ...jarang orang memakainya..
Kerana sangat terkenal bernama Kafan,
Wangian ditaburkan ke baju Kita...
Bahagian kepala.., badan..., dan kaki diikatkan,
Tataplah.... tataplah...itulah wajah Kita
Keranda pelaminan... langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian...

Mempelai diarak keliling kampung yang dihadiri tetangga,
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul,
Kita diiringi langkah longlai seluruh keluarga,
Serta rasa haru para handai taulan,
Alunan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir,
Akad nikahnya bacaan talkin....
Berwalikan liang lahat..
Saksi-saksinya nisan-nisan. . yang telah tiba duluan
Siraman air mawar.. pengantar akhir kerinduan
Dan akhirnya.... tiba masa pengantin..
Menunggu dan ditinggal sendirian,
Untuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan..

Malam pertama yang indah atau meresahkan..
Ditemani rayap-rayap dan cacing tanah,
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah telah pergi.....
Sang Malaikat lalu bertanya.
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
Atau kah Kita akan memperoleh Siksa Kubur.....
Kita tak tahu...Dan tidak seorang pun yang tahu....

Tiada ulasan: